Selain berfungsi mengiringi suatu adegan dalam film, film score juga harus dapat merealisasikan konsep atau nuansa dari film itu, serta melibatkan emosional penontonnya untuk tenggelam ke dalam nuansa tersebut lewat suara. Konsep atau nuansa yang dibentuk dari film score dapat menggambarkan situasi, lokasi, waktu dan emosi karakter dalam sebuah adegan.
Jika Anda sudah menyaksikan film “Interstellar”, tentunya anda ingat bagaimana Film Score-nya membuat Anda seperti berada di ruang angkasa yang merupakan setting dari cerita di film tersebut. Atau bahkan Anda tersedot masuk ke dalam suasana planet Mars yang suram dan gelap.
Komposer yang bertanggung jawab untuk menulis lagu untuk Film Score disebut sebagai “Music Supervisor”. Tidak seperti musisi kebanyakan, Music Supervisor biasanya memang menempatkan dirinya sebagai musisi yang karyanya khusus untuk melengkapi konten media visual saja. Namun, tidak hanya untuk film, tetapi juga untuk program TV, iklan, pertunjukan teater dsb.
Nama-nama besar Music Supervisor dengan karyanya yang luar biasa antara lain Hans Zimmer (“The Holliday”, “Inception”, “Sherlock Holmes”), Yann Tiersen (“Amélie”, “The Piano”, “Goodbye Lennin!”),Mychael Danna (“Little Miss Sunshine”, “Money ball”), Mark Mothersbaugh (“Nick & Norah’s Infinite Playlist”, “Cloudy with a Chance of Meatballs”) dan masih banyak lagi.
Dari dalam negeri pun banyak komposer yang juga berkecimpung dalam dunia film sebagai Music Supervisor. Sebut saja Zeke Khaseli (“Janji Joni”, “Kala”, “Rumah Dara”), Mondo Gascaro (“Pintu Terlarang”) dan komposer muda Arya Prayogi (“Merantau”).
Mungkin banyak orang yang tidak menyadari kehadiran atau andil mereka dalam menghidupkan film-film tersebut, padahal mungkin saja salah satu film yang melibatkan mereka merupakan film favorit Anda.