Sepintas mungkin dubber, pengisi suara, atau voice over adalah profesi yang sederhana. Sebagian menganggap dubber adalah pekerjaan yang hanya mengisi suara dari bahasa asli ke bahasa target, katakanlah dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia. Padahal kenyataannya, dubber, pengisi suara, atau voice over adalah profesi yang menuntut pelakonnya untuk terus bisa konsisten menghasilkan suara terbaik saat bekerja.
Beberapa tantangan pun harus siap dihadapi oleh seorang dubber. Sebagai contoh, seorang dubber harus bisa menjaga kesehatan suaranya. Layaknya seorang penyanyi atau aktor panggung, seorang dubber wajib memperhatikan mutu vokal mereka agar bisa membawakan materi untuk dubbing dengan baik. Dalam hal ini, seorang dubber sebaiknya menjaga asupan cairannya agar cukup. Hindari mengonsumsi minuman beralkohol, mengandung kafein berlebihan, hingga jauhi merokok.
Selain itu, seorang dubber harus tahu kapan menjaga suara mereka, dalam artian tahu kapan saatnya beristirahat dan tidak menggunakan suara mereka secara berlebihan. Pastikan otot leher selalu rileks dan jagalah badan agar selalu sehat. Bisa juga melakukan senam muka agar seluruh otot di wajah lentur.
Tantangan lain bagi seorang dubber, pengisi suara, atau voice over adalah memerankan suara yang jauh dari karakter suara aslinya. Hal ini mirip dengan tantangan bagi seorang aktor membawakan peran yang sungguh berbeda dari sifat aslinya. Dubber yang mempunyai bawaan suara lembut akan membutuhkan waktu untuk berlatih dan beradaptasi tatkala mesti membawakan karakter yang tegas, bahkan bengis. Keluwesan dalam memainkan suara asli menjadi tantangan yang harus dijalani oleh seorang dubber agar mereka tetap bisa konsisten eksis di dunia dubbing.
Beberapa cara bisa dilakukan agar tidak kaget saat menerima pekerjaan yang mengharuskannya mengisi dubbing untuk suara yang berbeda dengan karakter suara aslinya. Seorang dubber sebaiknya berlatih di luar pekerjaan atau naskah yang hendak di-dubbing. Atau seorang dubber sebaiknya rajin mencari referensi dubber yang berhasil mengutak-atik suara bawaan mereka menjadi karakter suara yang beraneka rupa tetapi dengan tetap mengusung kualitas prima.
Diharapkan dengan hal-hal sederhana di atas, seorang dubber bisa terus berkembang dan menjaga kesehatan suara agar lebih profesional dalam banyak proyek di kemudian hari.