Pada bulan Desember 2015 kemarin team kami di Waiwai Studio dan Indovoiceover mendapatkan project Localisation Voice over atau pengisi suara atau dubber / Characthers untuk sebuah Game Developer dari Taiwan. Sebuah project yang menarik untuk kami share dalam tulisan ini mengenai proses Pre-Production, Production dan Post-Production-nya.
Localisation sepertinya menjadi semakin dibutuhkan bagi pemegang merk atau pemegang lisensi sebuah brand atau produk dalam entering local market. Seperti yang sudah pernah kami bahas dalam tulisan blog di www.indovoiceover.com terdahulu.
Kenapa Localisation Voice over atau pengisi suara atau dubber menjadi element pending dalam sebuah kampanye produk atau keberhasilan produk dalam memasuki pasar lokal?
Yaitu membuat sebuah produk tidak berjarak dan menjadi dekat secara bahasa/kultural dengan market lokal, dalam hal ini Voice over atau pengisi suara atau dubber. Mari sebelumnya kita bahas mengenai angle produk itu sendiri, Games yang kami kerjakan Localisation Voice Over-nya itu adalah Mobile Games (yang menurut berapa hasil riset data penggunaan internet adalah pengguna mobile internet di Indonesia sudah jauh melampaui pengunaan internet melalui PC/Desktop ini sama dengan market yang sangat besar) Lalu jumlah pemakaian internet melalui melaui mobile di Indonesia menduduki peringkat kedua di dunia yaitu sekita 150an menit per hari, yes it means Indonesian people love to starring their 5′ or 7′ LCD all day long.
Baiklah, berikutnya adalah tantangan bagaimana menghasilkan Voice Over yang baik dan “in game blend” atau istilah lokalnya tidak aneh dan wagu (Bahasa Jawa: belum menemukan deskripsi yang pas di Bahasa Indonesia)
Voice Over Auditions salah satu cara untuk meminimalisasikan halangan diatas, kami mengaudisi hampir dua kali lipat dari jumlah talent / cast yang dibutuhkan. Ini tidak lain karena kami ingin mendapatkan stock voice sebanyak mungkin dan dari banyak sisi angle yang berbeda.
Script / Naskah, kami cukup banyak berdialog dengan client kami mengenai pemilihan kata yang pas, pemenggalan kalimat dalam naskah dan berdiskusi tentang karakter dan alur cerita game itu sendiri. Ini dilakukan pada Stage Pre-Production bukan pada Production atau Recording Process
Team Work, pembagian kerja dan penentuan alur atau workflow team sangat menentukan speed atau kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan. Dalam project ini Client attend langsung dari Taiwan (its good to meet you guys) untuk melihat proses produksi dan mensupervisi hasil pekerjaan.
Proses produksi memakan waktu 7 hari yang dibagi menjadi 3 casting, 2 hari recording dan 2 hari post production. Dengan total 30 peserta casting dan 180 audio files output.
Terima kasih buat our Client (Can’t wait to gaming at launch day) dan semua Casting Talents. Sampai jumpa pada project berikutnya