Fakta Ferry Fadli Dubber Kawakan Asal Indonesia

Anak jaman sekarang mungkin akan sangat asing jika mendengar nama dari Ferry Fadli. Namun, bagi yang masa kecilnya menjadi pecinta sandiwara radio di era tahun 1980 – 1990-an pasti akan akrab dengan nama tersebut. Sebabnya adalah Ferry Fadli merupakan pemeran dari Brama Kumbara, Arya Kamandanu, dan juga tokoh bijaksana lainnya dalam puluhan serial yang ada dalam sandiwara radio.

Ferry Fadli merupakan sosok yang terkenal pada jamannya karena perannya sebagai Brama Kumbara dalam serial sandiwara radio Saur Sepuh maupun Arya Kamandanu dalam Tutur Tinular. Ferry Fadli terkenal sebagai pengisi suara tokoh sentral Brama Kumbara pada karya Nika Kosasih itu. Suaranya dalam perannya sebagai Brama Kumbara ternyata berbeda dengan suara aslinya. Hal ini menunjukkan bahwa Ferry Fadli berhasil sebagai pengisi suara yang memiliki kekhasannya sendiri.

 

Ferry Fadli mengaku mulai mengikuti teater sejak tahun 1973. Kemudian ia melanjutkan bahwa tahun 1976, ia mulai menjadi dubber komersil. Sejak saat itu baginya dunia dubbing adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupannya. Kejayaan pernah di raih oleh Ferry Fadli sebagai pemain drama radio sekitar tahun 1985 hingga awal tahun 1990. Sebelum sukses dan terkenal sebagai pengisi suara dalam serial sandiwara radio tersebut, Ferry Fadli juga menjadi pengisi suara untuk beberapa kisah drama. Akan tetapi, yang ia lakukan tersebut tidak membuatnya sepopuler ketika memerankan sesosok Brama Kumbara. Begitu populer dan legendarisnya, sosok Ferry benar-benar dianggap sebagai Brama Kumbara oleh sebagian masyarakat. Hal ini diketahui dari reaksi yang didapati dari banyak orang saat jumpa fans yang dilakukan Ferry maupun saat kediaman pribadinya diketahui oleh khalayak umum.

Sempat vakum dari dunia dubbing, Ferry Fadli kembali unjuk gigi dalam sandiwara radio yang digarap bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada tahun 2017. Sandiwara radio tersebut berjudul Asmara di Tengah Bencana yang menceritakan tentang kisah cinta dua insan dengan perbedaan kasta. Dalam sandiwara ini Ferry menjadi pengisi suara tokoh Jatmiko yang sedang jatuh cinta dengan seorang gadis bernama Setioningsih.

 

Meski usianya tidak lagi muda, namun suara yang dimilikinya masih terdengar merdu dan juga khas. Ferry mengungkapkan tidak adanya perawatan  secara khusus untuk menjaga kualitas suara yang dimilikinya. Dengan kemerduan suara yang masih dimilikinya ini, membuat Ferry tetap semangat menerima tawaran sebagai pengisi suara di sandiwara radio, meskipun usianya semakin bertambah.