Miskonsepsi Definisi Voice Over yang Kerap Terjadi

Menjadi bagian dari perkembangan industri kreatif di Indonesia merupakan hal yang patut dibanggakan. Industri kreatif, yang meliputi banyak sektor, termasuk salah satunya adalah industri audio visual, dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Bagaimana tidak, indovoiceover.com selama 3 tahun, telah mensupport banyak produk audio visual khususnya menggunakan produk voice over atau pengisi suara atau dubber , dan tentunya telah bekerjasama dengan banyak voice over talent di seluruh dunia. Produk voice over ada banyak jenisnya, sebut saja voice over atau pengisi suara atau dubber  untuk company profile, TVC, Radio ad, Event, IVR, dll.

Hasil gambar untuk ivr icon

Lantas, mengapa voice over atau pengisi suara atau dubber digunakan dalam produk-produk tersebut? Voice over digunakan dalam produk-produk tersebut untuk menyampaikan pesan agar dapat diterima oleh orang yang mengkonsumsinya. Pesan yang disampaikan bisa bermacam-macam, mulai dari informasi produk, hingga ucapan selamat ulang tahun bagi perusahaan. Senjata utama agar tujuan pesan produk-produk voice over tersebut dapat tersampaikan dengan baik adalah dengan memilih voice over talent dengan kapabilitas yang tepat bagi pembuatan produk voice over yang diinginkan.

Dengan perkembangan yang ada, dan demand pasar yang terus meningkat, masih saja terdapat miskonsepsi terhadap voice over talent. Cukup memprihatinkan bahwa voice over talent diartikan sama dengan dubber. Khususnya dengan perkembangan yang ada, miskonsepsi ini dapat menjerumuskan anda – para klien, salah memilih voice over talent yang tepat untuk menyampaikan pesan melalui produk audio visual yang sedang anda kerjakan.

Voice over talent memiliki definisi sebagai aktor pemeran suara yang bertujuan untuk menyampaikan pesan melalui produk-produk audio visual seperti  company profile, TVC, Radio ad, Event, IVR, dll. baik komersial maupun non-komersil. Berbeda dengan dubber, yang memiliki kekhususan terhadap produk-produk audio visual lip-sync seperti alih bahasa film, ataupun animasi. Sehingga melalui pengertian ini, skill yang dimiliki oleh kedua profesi tersebut  memiliki ke khususan yang berbeda.

Voice over talent, dengan pengertian seperti diatas, harus mampu menterjemahkan brief client – berupa script agar pesan yang ada melalui brief tersebut dapat diterima dengan baik. Penyampaian pesan agar dapat diterima dengan baik, bisa didapat melalui  olah intonasi yang baik, pemenggalan jeda script yang baik, hingga penekanan pada beberapa bagian script yang tepat. Skill voice over talent terlihat dari sini, berbeda dengan dubber yang memiliki skill untuk dapat mengolah kata-kata dengan intonasi yang tepat disesuaikan dengan timing yang sesuai dengan produk visual.

Hasil gambar untuk industri vector

Apa jadinya dengan perkembangan industri kreatif, khususnya industri audio visual yang terus meningkat, namun miskonsepsi ini terus ada dalam benak pekerja dibalik layar industri kreatif tersebut? Ada kemungkinan bahwa produk yang anda buat tidak tepat sasaran, dan pesan yang ingin anda sampaikan kepada pendengar tidak 100% tereksekusi dengan baik. Voice over talent tentunya memiliki ranah kerja yang berbeda dengan dubber, sehingga, pilihlah profesi yang paling tepat untuk mengerjakan project-project anda.