Penilitian: Voice Over Talent vs Celebrity Voices for Advertising

Seringkali selebritis di-endorse untuk meningkatkan penjualan produk. TVC, Viral Video, youtube Ads, dll. adalah produk yang sering digunakan untuk bahan promosi produk ini. Keterkaitannya adalah mereka sering sekali berakting dengan membacakan voice over untuk produk yang meng-endorse mereka.

Selebriti memang memiliki ketenaran dan pengaruh, reputasi ini diciptakan dari prestasi – meski terkadang sensasi, dari karir akting mereka, atau dari cara hidup mereka yang mendapat sorotan publik. Tapi apakah suara mereka akan selalu membawa dampak positif bagi penjualan suatu produk? Mari kita telaah berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University of Washington dan Rice University.


Penelitian yang dilakukan pada tahun 2005 ini menjelaskan bahwa, menggunakan suara yang tidak familiar untuk mengisi voice over, akan menimbulkan dampak yang lebih positif, dibandingkan menggunakan suara selebritis. Hal ini terjadi karena konsumer akan lebih mendengarkan pesan dari iklan tersebut tanpa melakukan penilaian dari suara voice actor – atau bahkan latar belakang kehidupannya.

Sebagai contoh, siapa yang tidak mengenal Nicholas Saputra? Karakter yang kuat diciptakannya ketika membintangi seri sebuah film. Kebetulan dia juga berakting dan melakukan voice over atau pengisi suara atau dubber untuk beberapa iklan produk. Bagi orang yang menyukainya, mungkin akan langsung membeli produk tersebut.

Tapi, mari kita lihat sisi lain dari iklan ini. Dengan menggunakan suara voice over talent yang tidak familiar, perusahaan dan agency advertising akan bebas memformulasikan iklannya, tanpa terpengaruhi karakter Nicholas Saputra yang dicitrakan melalui film yang dia bintangi – misterius, idealis, cenderung introvert.

Mari kita berpikir apa yang tidak dapat diberikan oleh suara selebriti untuk mengisi voice over dari satu produk. Suara mereka berjarak dengan konsumer, yang dimaksudkan disini, suara mereka tidak mudah untuk diimplementasikan untuk memainkan karakter suara sebagai “suara tetangga kita” atau “suara ibu kita”. Poin inilah yang menyebabkan, menggunakan suara voice over atau pengisi suara atau dubber talent yang tidak farmiliar, akan mendekatkan jarak bagi brand dan konsumer, tentunya apabila pemilihan suaranya tepat.

Bekerja bersama dengan selebriti memiliki keasikan tersendiri. Tapi coba tanyakan lagi, apakah suara mereka sudah sesuai dengan tujuan pemasaran produk? Saran kami bagi ph, Agency, atau klien kami, pilihlah talent yang paling tepat dari website www.indovoiceover.com. Karena bekerja dengan voice over talent profesional akan lebih mendekatkan produk anda dengan konsumer tanpa terbatasi dengan citra suara selebriti yang telah dibangun melalui karirnya selama ini.