Hal pertama yang kita bisa lihat dari talent luar negeri vs talent lokal adalah kepemilikan studio tempat para talent latihan atau membuat rekaman demo. Jika dibandingkan antara voice over talent di Indonesia, voice over talent luar negeri sedikit lebih unggul daripada voice over talent lokal. Mengapa? Hal ini dikarenakan kebanyakan dari voice over talent di luar negeri telah memiliki studio sendiri. Hal ini dapat ditilik dari kesadaran bahwa job sebagai voice over talent merupakan job primer, bukan job sekunder.
Hal kedua yang mampu dilihat perbedaannya adalah job sebagai voice over atau pengisi suara atau dubber itu sendiri. Jika di luar negeri voice over merupakan pekerjaan utama, tidak demikian dengan di Indonesia. Pekerjaan dalam bidang voice over di Indonesia masih dianggap sebagai pekerjaan sampingan, karena di Indonesia sendiri belum ada perusahaan yang benar-benar berdiri sendiri dalam bidang ini. Sehingga, para talent lokal cenderung akan memilih pekerjaan ini sebagai pekerjaan sampingan, karena tidak setiap saat mereka akan mendapatkan sebuah project.
Hal ketiga adalah masalah pembayaran. Para talent luar negeri memiliki metode pembayaran yang cukup variatif. Pembayaran para talent luar negeri bisa dilakukan melalui paypal, western union, dan lain sebagainya, sehingga memudahkan mereka untuk menerima project dari luar. Untuk talent lokal, kebanyakan masih mengandalkan pembayaran melalui transferwire, bila mendapatkan job dari luar negeri, sehinga terkadang hal ini menjadi batasan bagi talent lokal untuk menerima job dari luar.
Meskipun banyak perbedaan yang cukup membuat para talent lokal terlihat ketinggalan jika dibandingkan dengan talent luar, akan tetapi keunikan talent lokal tidak kalah saing lho. Hal ini mampu membuat para talent lokal cukup berbangga hati, karena tidak sedikit klien luar negeri yang melirik talent lokal untuk diajak kerjasama.