Pernah nonton film Toy Story? Atau serial The Simpsons?
Film tersebut adalah film-film yang menggunakan dubbing sebagai alat komuniukasi. Dubbing adalah proses perekaman suara manusia untuk mengisi suara tokoh/peran dalam sebuah film. Film Animasi sendiri atau yang biasa disebut dengan film kartun adalah film yang diproduksi dengan cara menggambarkan rangkaian (baik secara digital, ataupun manual) frame per frame, hingga memberi ilusi gerakan saat frame ditampilkan dengan cepat. Biasanya untuk mendapatkan pergerakan yang halus akan membutuhkan sekitar 24 gambar per-detiknya.
Dalam Voice over atau pengisi suara atau dubber, dubbing seringkali dipakai untuk mengisi project-project animasi. baik itu film panjang, film pendek, explainer video atau video komersial.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika anda akan mengisi project Voice over atau pengisi suara atau dubber untuk film animasi, hal tersebut antara lain
1. Film Animasi memaksa Anda keluar dari kebiasaan anda memainkan voice character
Hal pertama yang perlu disadari sebelum Anda mengambil project untuk mengisi voice over sebuah film animasi adalah film animasi akan mengacak-acak kebiasaan Anda untuk melakukan voice over. Anda harus keluar dari kebiasaan Anda untuk bersuara indah, dengan intonasi yang sangat corporate. Diluar itu, Anda harus menjadi karakter yang diciptakan oleh orang lain, baik itu karakter antagonis, maupun karakter protagonis, yang memiliki suara yang khas, dan mungkin akan sangat jauh dari karakter suara yang anda miliki.
Coba bayangkan apabila Anda harus memerankan karakter suara bebek yang menyebalkan namun disayangi oleh teman-temannya. Tentu akan menjadi sebuah hal yang mengasikan bukan ketika Anda harus mengeksplorasi suara anda menjadi karakter tersebut?
2. Anda harus membacakan naskah sesuai dengan gerak bibir karakter di video
Film animasi menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi seorang voice over talent ketika voice over talent harus menyesuaikan durasi dan gerak bibir sebuah karakter dari film. Ketepatan pemenggalan kata, serta mengerti kapan harus memberikan emosi pada kata-kata pada naskah menjadi sebuah kesulitan tersendiri. Untuk mengurangi kesulitan ini, biasanya dalam sebuah produksi voice over pada film animasi akan membutuhkan bantuan dari voice director. Fungsi voice director disini adalah mengarahkan bagaimana karakter suara yang akan anda perankan, hingga pemenggalan kata yang pada naskah agar dapat menjadi satu kesatuan utuh film animasi yang layak ditonton.
3. Voice over talent dituntut untuk memiliki chemistry dengan karakter yang diperankan
Terlepas dari Anda harus mengeksplorasi suara untuk menjadi karakter lain, dan penerapan lipsync dalam film animasi, film animasi menuntut voice over talent untuk membangun kedekatan dengan karakter yang ia perankan. Kedekatan ini ditujukan agar voice over talent mampu masuk kedalam karakter yang diperankan dan membangun jiwa dari film yang akan ditayangkan.
Pendekatan dapat dilakukan dengan meneliti karakter apa yang dimainkan. Mulailah bertanya, Anda akan berkarakter menjadi apa, berapa usia, apa pekerjaannya, dan apa latar belakang permasalahan dalam film tersebut. Apa yang akan dilakukan untuk mejawab pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah mengolah vokal untuk dapat menjadi karakter yang pas dalam film tersebut.
Film animasi, dan beberapa tantangannya bukan menjadi penghalang bagi seorang voice over talent untuk berkarya. Justru film animasi dapat menambah pengalaman anda untuk keluar dari kebiasaan Anda melakukan voice over. sebelum Anda menerima job untuk mengisi sebuah film animasi, terlebih dahulu yakinkan diri untuk dapat berperan menjadi karakter yang diberikan pada Anda. Pastikan jenis vokal Anda adalah jenis vokal yang seusai dengan keinginan sutradara.